tertitip bait-bait menzahirkan rasa dan cita...
--------------
Lantera lewat Januari
Terpaku di sudut anjung itu
Melihat kertas yang dipenuhi purnama
Begitu pantas ia berlalu
Sedarku membawa ke Januari penghujung
Pastikah Februari mengintip di jendela wajah
di celah-celah pikuk mehnah
Lantunan doa didengar
Mengharapkan Dia terima aduku
manusia
tak jadi manusia
jika sempurna
bermaharajalela.
Aziz
12.11 pm
28 Januari 2013
---------------SAJAK AKHIR TAHUN
Mari kita kenang kembali
saat kita menunggu matahari
pada senja di pantai itu
kaki kita bertelanjang diciumi lidah ombak
“jangan kau tuliskan namaku di pasir itu.”
katamu
lalu kita hanya mengeja kata-kata logika
dikabarkan waktu yang berganti selalu
“jangan percaya pada angin.”
katamu
mari kita kenang kembali
Pergantian masa takkan merubah kenangan
Tinggal lah ia mengulit mendung kelmarin
pelangi bewarna bintang bergemerlapan
Aziz
7.34 pm
29 Disember 2012

-----------------------
SEKITAR MAYA
Setiap patah pujuk kau tulis persatu
Menyerap air mata kehibaan
Mengganti kontangnya hati yang kehilangan
Derasnya menyejukkan
Bersama kalam Tuhanmu;
Juga aku.
Dalam sesat memapah kegelapan
Dalam lemah menggenggam perasaan
Dalam rindu mengenang pergi srikandi
Dalam redha menenangkan hati sendiri
Syukurlah ada kamu di sini;
Menyerap air mata kehibaan
Mengganti kontangnya hati yang kehilangan
Derasnya menyejukkan
Bersama kalam Tuhanmu;
Juga aku.
Dalam sesat memapah kegelapan
Dalam lemah menggenggam perasaan
Dalam rindu mengenang pergi srikandi
Dalam redha menenangkan hati sendiri
Syukurlah ada kamu di sini;
Terima kasih pada Mu Ilahi
Aziz
1.49pm
15 Disember 2012
------------------------
SENJA DI PELUPUK MATAMU
Kulihat senja di pelupuk matamu
Begitu cepat siang itu berlalu
Semoga hanya pergantian waktu
Dalam perjalanan panjang hidup
Kulihat senja di pelupuk matamu
Cerah yang mencoba sembunyi
Di balik biru laut kehidupan ini
Ada airmata menitis dalam kalbu
Begitu cepat siang itu berlalu
Semoga hanya pergantian waktu
Dalam perjalanan panjang hidup
Kulihat senja di pelupuk matamu
Cerah yang mencoba sembunyi
Di balik biru laut kehidupan ini
Ada airmata menitis dalam kalbu
Aziz
7.21pm
29 Disember 2011
JANGAN PERNAH HARAPKAN BAHAGIA
Jangan pernah harapkan bahagia
andai pernah insan lain hatinya terluka
jangan pernah harapkan bahagia
setelah janji-janji ditabur lalu didusta
Jangan pernah harapkan bahagia
bebasnya kaki tapi tak dapat membohongi diri
jangan pernah harapkan bahagia
tatkala gembira melihat jiwa lain dibelasahi
Jangan pernah harapkan bahagia
harapan ditagih bak cahaya lilin
jangan pernah harapkan bahagia
yang dibina atas penderitaan insan lain.
inilah doa dari jiwa yang gundah
jangan pernah harapkan bahagia
namun ketahuilah
kemaafan dendam yang terindah.
Aziz
5.31pm
15 Disember 2011
---------------
Jangan ditangisi apa yang bukan milikmu.
---------------
Jangan ditangisi apa yang bukan milikmu.
Dalam
perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali.
Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai dan
kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.
Dan sungguh
sangat beruntung andai dalam saat-saat tergoncangnya jiwa, masih ada
setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan
untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu dan majlis-majlis
zikir yang akan memberikan ketenteraman jiwa.
Hidup ini
ibarat belantara. Tempat kita mengejar pelbagai keinginan dan impian.
Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak serta mempunyai
keinginan. Tetapi bukan semua yang kita inginkan dapat dicapai.
Sesungguhnya tidak mudah menyedari bahawa apa yang bukan menjadi hak
kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sedar bahawa hidup
ini tidak punya satu hukum: harus berjaya, harus bahagia atau
harus-harus yang lain.
Betapa banyak orang yang berjaya
tetapi lupa bahawa hakikatnya semua itu pemberian Allah sehingga
membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenangnya. Begitu juga
kegagalan sering tidak dihadapi dengan betul. Padahal dimensi tauhid
dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita.
Padahal hakikat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang
bukan hak kita.
Apa yang memang menjadi milik kita di
dunia, samada rezeki, jawatan atau kedudukan, pasti Allah akan berikan.
Tetapi apa yang memang bukan milik kita, kita tidak akan mampu miliki;
walaupun ia nyaris menghampiri kita atau meskipun kita bermati-matian
berusaha mendapatkannya.
"Tiada suatu bencana pun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab (Luh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan
yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang
luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri.." (Surah Al-Hadid: 22-23)
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!
Aziz
1.06 pm
16 April 2011
2 ulasan:
ciplak ke jis?hahahah....lan INTAN
lan..mostly karya aku..ok x?
Catat Ulasan